Halaman
Penyusun:
Ari Subekti, Rantinah, Supriyantiningtyas
Ilustrator:
Aris Budiyanto, Haris, Abel
Perwajahan:
Harwanto, Novi Ashar Santosa, Yuli Budiyani
Pewarnaan:
Bagus Arthe, Tri Subagya, Danan
Desain Kover:
Bagus Arthe
Ukuran Buku:
21 x 29,7 cm
Seni Budaya Dan Keterampilan
Untuk SD/MI kelas IV
Hak Cipta
buku ini
pada Kementerian Pendidikan Nasional
.
Dilindungi Undang-undang
.
Hak Cipta buku ini dialihkan kepada Kementerian Pendidikan Nasional
dari Penerbit PT.Intan Pariwara
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional
Tahun 2010
Diperbanyak Oleh..
372.5
ARI
ARI Subekti
s
Seni Budaya dan Keterampila
n
/Ari Subekti, Rantinah,
Supriyantiningtyas; ilustrator Purwanto, Ahimsa, Aris Budiyanto.—
Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.
viii, 142 hlm.: ilus.; 21 x 29,7 cm
Bibliografi:
hlm.138
Indeks
kelas IV SD/MI
ISBN 978-979-068-939-8 (no jilid lengkap)
ISBN 978-979-068--951-0
1. Kesenian dan Kebudayaan - Studi dan Pengajaran (Pendidikan Dasar)
I. Judul
II. Ari Subekti III. Rantinah IV. Supriyantiningtyas
V. Purwanto VI. Ahimsa VII. Aris Budiyanto
iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
Pemerintah, dalam hal ini,
Departemen
Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah
membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan
kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan
untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 49 Tahun 2009 tanggal 12 Agustus 2009
.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/
penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Kementerian
Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh
Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya ini, dapat diunduh
(
download
), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan buku teks pelajaran
ini akan lebih mudah diakses oleh siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah
Indonesia yang berada di luar negeri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber
belajar.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para
siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran
dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, April 2010
Kepala Pusat Perbukuan
kata sambutan
iv
Pintar Saja Ternyata Tidak Cukup!
Badu anak yang pintar di sekolah. Nilai pelajarannya selalu bagus. Predikat
ranking pertama di kelas tidak pernah lepas dari tangannya. Tetapi ternyata, dia
hanya pintar teori saja. Hal itu diketahui ketika sekolahnya mengadakan kegiatan
kemah.
Ketika memasang tenda, Badu hanya bisa melihat teman-temannya yang sedang
asyik merangkai tali-temali agar tenda bisa berdiri. Ketika dimintai pendapat oleh
teman-temannya, Badu hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala untuk menutupi
ketidakmampuannya. Hal itu berlangsung sampai kegiatan lainnya. Terlihat sekali
Badu tidak memiliki kreativitas untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dia
sangat tergantung pada teman-temannya.
Apa yang dialami Badu bisa terjadi pada siapa pun. Banyak orang pintar, tetapi
kurang kreatif dan terampil. Ini terjadi karena otak tidak seimbang. Badu lebih
ba
nyak bekerja menggunakan otak kirinya. Otak kanannya jarang digunakan.
Apa
sih
fungsi otak kiri dan otak kanan?
Otak kiri berfungsi untuk memikirkan hal-hal yang bersifat logis seperti
matematika dan bahasa. Adapun otak kanan berhubungan dengan aktivitas kreatif
berkaitan dengan irama, musik, warna, dan gambar. Otak kanan mendorong orang
untuk terampil, kreatif, dan inovatif.
Jadi kesimpulannya, otak kiri dan kanan harus digunakan secara seimbang.
Otak kiri sudah terlalu biasa kita gunakan. Kini saatnya melatih menggunakan otak
kanan. Buku
Seni Budaya dan Keterampilan
ini sangat berguna untuk melatih
otak kanan. Buku ini akan merangsang otak kanan untuk bekerja melalui kegiatan
berkreasi dan berapresiasi. Semua kegiatan dilakukan dengan pendekatan:
belajar
dengan seni, belajar melalui seni,
dan
belajar tentang seni
.
Pelajaran
Seni Budaya dan Keterampilan
ini akan membimbingmu men-
jadi pribadi yang kreatif dan penuh dengan ide-ide brilian. Keterampilanmu pun
akan lebih terasah, yang bisa kamu gunakan untuk menghadapi permasalahan dalam
kehidupan nyata. Dengan demikian, kamu tidak hanya pintar, tetapi juga terampil
dan kreatif.
Selamat Belajar!
Klaten, Februari 2009
Penyusun
Kata Pengantar
Seni Budaya dan Keterampilan Kelas IV SD/MI
v
Kata Sambutan
..............................................
iii
Kata Pengantar
..............................................
iv
Daftar Isi
...................................................
v
Cara Menggunakan Buku ini
..................................
vii
Bab I
Mengenal Seni Rupa Terapan
.........................
1
A.
Makna Karya Seni Rupa Terapan
...................
2
B.
Karya Seni Rupa Terapan Daerah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
C.
Apresiasi Karya Seni Rupa Terapan
.................
5
Bab II
Menggambar Ilustrasi
................................
11
A.
Ekspresi Diri dalam Gambar Ilustrasi
................
12
B.
Pameran Karya Gambar Ilustrasi di Depan Kelas
......
15
Bab III Mengenal Ragam Lagu dan Alat Musik Ritmis
...........
17
A.
Mengenal Karya Musik
............................
18
B.
Alat Musik Ritmis
................................
22
Bab IV Bermain Alat Musik Ritmis
...........................
25
A.
Bermain Alat Musik Ritmis
........................
26
B.
Mempertunjukkan Permainan Alat Musik Ritmis
......
27
Bab V
Mengenal Unsur Tari Nusantara
.......................
31
A.
Jenis-Jenis Unsur Tari Nusantara
...................
32
B.
Apresiasi Terhadap Keunikan Tari Nusantara
.........
39
Bab VI Memperagakan Tari Nusantara
........................
43
A.
Persiapan Peragaan Tari Daerah
....................
44
B.
Peragaan Tari dengan Iringan
......................
45
Bab VII Mengenal Karya Kerajinan Nusantara
..................
49
A.
Jenis Kerajinan Nusantara
.........................
50
B.
Apresiasi Karya Kerajinan Nusantara
................
51
Bab VIII Berkarya Kerajinan Batik dan Benda Konstruksi
.........
55
A.
Menciptakan Motif Hias pada Batik
.................
56
B.
Benda Konstruksi
................................
60
Latihan Ulangan Semester
....................................
64
Bab IX Mengenal Seni Rupa Murni
...........................
67
A.
Makna Karya Seni Rupa Murni
.....................
68
B.
Jenis Karya Seni Rupa Murni Daerah
................
69
Daftar Isi
Daftar Isi
vi
Seni Budaya dan Keterampilan Kelas IV SD/MI
C.
Apresiasi Terhadap Karya Seni Rupa Murni
..........
71
Bab X
Berkarya Relief
......................................
75
A.
Relief dari Bahan Plastis
...........................
76
B.
Pameran Kelas
...................................
80
Bab XI Mengenal Dinamika dan Alat Musik Melodis
............
83
A.
Dinamik
........................................
84
B.
Mengenal Alat Musik Melodis
......................
86
Bab XII Bermain Alat Musik Melodis dan Bernyanyi
.............
89
A.
Bermain Alat Musik Melodis
.......................
90
B.
Menyanyikan Lagu Daerah dan Lagu Wajib dengan
Iringan
.........................................
94
Bab XIII Mengapresiasi Karya Seni Tari
........................
99
A.
Unsur Tari Kidang
................................
100
B.
Apresiasi Terhadap Keunikan Tari Daerah Lain
.......
102
Bab XIV Memperagakan Tari Nusantara Daerah Lain
.............
105
A.
Persiapan Peragaan Karya Tari
.....................
106
B.
Memilih Iringan Tari
..............................
107
C.
Peragaan Karya Tari
..............................
108
Bab XV Mengenal Karya Kerajinan Daerah
.....................
115
A.
Jenis Karya Kerajinan Daerah
......................
116
B.
Apresiasi Karya Kerajinan Daerah
..................
118
Bab XVI Berkarya Benda Kerajinan dan Model Benda
Konstruksi
.........................................
121
A.
Berkarya Benda Kerajinan
.........................
122
B.
Berkarya Model Benda Konstruksi
..................
126
Latihan Ulangan Kenaikan Kelas
...............................
132
Glosarium
..................................................
135
Indeks
....................................................
136
Daftar Pustaka
..............................................
138
Daftar Gambar
..............................................
139
vii
Cara Menggunakan Buku Ini
Cara Menggunakan Buku Ini
viii
Seni Budaya dan Keterampilan Kelas IV SD/MI
1
Perhatikan benda-benda yang ada pada
Gambar 1
. Dalam
gambar tersebut terlihat ada penutup tempat tidur (
bed cover
),
sarung bantal, taplak meja, dan busana pengantin adat Sumatra
Selatan. Benda-benda tersebut merupakan beberapa contoh
karya seni rupa terapan, khususnya seni tekstil.
Apa yang dimaksud karya seni rupa terapan? Apa saja
karya seni rupa terapan yang ada di daerahmu? Bagaimana
menilai karya seni rupa terapan? Mari mempelajarinya dalam
bab ini.
Gambar 1
Busana pengantin dan perlengkapan
kamar pengantin
Sumber:
Indonesia Indah ”Kain-Kain Non Tenun Indonesia”
Bab I
Bab I
Mengenal Seni Rupa Terapan
Mengenal Seni Rupa Terapan
Dalam bab ini kamu akan melakukan hal berikut.
1. Menjelaskan makna karya seni rupa terapan.
2. Mengidenti
fi
kasi karya seni rupa terapan daerah, di antaranya karya seni keramik, karya seni ukir,
karya seni tekstil, karya seni topeng, dan karya seni kerajinan perak.
3. Mengapresiasi karya seni rupa terapan berdasarkan fungsi dan keindahannya.
Konsep Pembelajaran
2
Bab I Mengenal Seni Rupa Terapan
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa. Tiap-tiap
suku bangsa memiliki budaya dan adat istiadat yang beraneka
ragam. Keanekaragaman budaya tersebut salah satunya dapat
dilihat pada karya seni rupa yang dihasilkan. Mengapa tiap
daerah memiliki jenis dan ciri-ciri karya seni rupa yang berbeda
satu dengan yang lain? Ada lima faktor yang menyebabkannya,
yaitu:
1. letak geogra
fi
s tiap daerah;
2. sifat dan tata kehidupan yang tidak sama;
3. sistem kepercayaan dan adat-istiadat yang tidak sama;
4. potensi alam yang berbeda di tiap daerah, serta
5. adanya kontak dengan daerah lain.
Bagaimana jenis dan ciri-ciri karya seni rupa tiap-tiap
daerah tersebut? Mari, kita bahas satu per satu.
Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa
aplikatif, yaitu karya seni rupa yang telah diterapkan atau
diaplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional. Meliputi apa
saja bentuk-bentuk fungsional itu? Segala bentuk yang dibuat
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan,
pakaian, perabot rumah tangga, perleng kapan makan, per-
lengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah.
Gambar 2
(kiri)
Topeng perlengkapan tari
Gambar 3
(kanan)
Desain pakaian
B. Karya Seni Rupa Terapan Daerah
Sumber:
www.fashion campus.it/fashion design
Sumber:
www.indradancesgroup.com/images
A. Makna Karya Seni Rupa Terapan
Seni Budaya dan Keterampilan Kelas IV SD/MI
3
Sumber:
Indonesian Heritage ”Seni
Rupa”
Gambar 4
(kiri)
Periuk untuk menanak nasi
Gambar 5
(tengah)
Bubungan atap
Gambar 6
(kanan)
Kendi dari Lombok
Sumber:
Indonesian Heritage
”Seni Rupa”
Sumber:
Katalog Pameran
1. Karya Seni Keramik
Karya keramik dalam bentuk seni terapan banyak
kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk karya seni
keramik terap an di antaranya berupa perlengkapan ma-
kan dan minum, guci, peralatan memasak, serta hiasan
bangunan.
Salah satu daerah penghasil gerabah atau keramik
yang terkenal adalah Lombok. Gerabah atau keramik dari
daerah tersebut memiliki keistimewaan tersendiri. Keramik
Lombok dihiasi dengan anyaman rotan seperti tampak pada
Gambar 6
. Daerah lain yang juga terkenal sebagai peng-
hasil keramik atau gerabah yaitu Kasongan (Yogyakarta),
Bayat (Klaten), dan Purwakarta(Jawa Barat).
2. Karya Seni Ukir
Seni ukir terapan yang dapat kita lihat misal-
nya pada mebel, hiasan bangunan, bingkai lukisan,
dan bingkai cermin. Daerah-daerah yang terkenal
de ngan karya seni ukirnya yaitu Toraja, Bali, dan Jepara.
Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan
sendiri-sendiri. Keistimewaan itu ter dapat dalam motif
hias, bahan, maupun teknik pembuatannya. Hampir
semua motif hias pada ukiran toraja berupa motif
hias geometris yang tidak dapat kita temukan pada
karya ukiran dari daerah lain. Lain halnya dengan
ukiran bali. Ukiran bali kebanyakan bersifat natu-
ralis. Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang
cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala
raksasa, gajah, dan naga.
Sumber:
Toraja ”Indonesian Mountain Eden”
Gambar 7
(kiri)
Ukiran toraja pada bangunan
Gambar 8
(kanan)
Ukiran bali pada bangunan
Sumber:
balisouvenirs.wordpress.com
4
Bab I Mengenal Seni Rupa Terapan
3. Karya Seni Tekstil
Seni tekstil dalam bentuk seni terapan di antaranya beru-
pa kain batik, sarung tenun, dan aneka sulaman. Karya seni
teks til tersebut diaplikasikan pada benda-benda pakai,
misalnya pakaian, taplak meja, sarung bantal, dan tas.
Sumber:
Indonesia Indah “Kain-Kain Non Tenun Indonesia”
Gambar 9
(kiri)
Pakaian bordir
Gambar 10
(kanan)
Hiasan dada Dayak Ngaju
terbuat dari untaian manik-
manik pada kain satin
Sumber:
Indonesia Indah ”Kain-Kain Non Tenun
Indonesia”
Di Indonesia batik dibuat di berbagai daerah, terutama
di Pulau Jawa. Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan
pembatik an. Dua kota di wilayah ini yang paling produktif
menghasilkan batik adalah Surakarta dan Pekalongan.
Batik surakarta dan batik pekalongan memiliki
keunikan tersendiri. Banyak ragam hias batik surakarta
yang mengan dung simbol. Sebagai contoh ragam hias
sawat
atau
lar
me nyimbolkan mahkota atau penguasa,
ragam hias
meru
menyimbolkan gunung atau tanah, dan
ragam hias
naga
melambangkan
banyu
atau air. Warna-
warna batik surakarta monoton, dan didominasi oleh
warna-warna gelap, misalnya hitam, cokelat, dan merah
marun. Sebaliknya, batik pekalongan lebih variatif dalam
warna dan ragam hiasnya pun naturalistik.
Sumber:
Ungkapan Sehelai Batik
Sumber:
Ungkapan Sehelai Batik
Gambar 11
(kiri)
Ragam hias naturalis pada kain
sarung pekalongan
Gambar 12
(kanan)
Motif
sawat
atau
bar
pada ragam
hias
satria manah,
terdapat
dalam batik surakarta
Seni Budaya dan Keterampilan Kelas IV SD/MI
5
4. Karya Seni Topeng
Selain berfungsi sebagai properti tari, topeng juga
sering difungsikan sebagai hiasan dinding. Daerah yang
terkenal akan kerajinan topeng yaitu Surakarta, Bali, dan
Jawa Barat. Topeng bali didominasi oleh bentuk raksasa
jahat dengan lidah panjang yang menjulur keluar. Topeng
surakarta bercirikan rias wayang orang gaya Surakarta,
yaitu ksatria yang digambarkan dengan wajah putih,
mata sipit, dan bibir
demes
atau rapi. Topeng jawa barat
mendekati penggambaran wayang golek sunda dengan ciri
umum humoris atau jenaka.
Gambar 13
(kiri)
Topeng surakarta
Gambar 14
(kanan)
Topeng bali
Sumber:
Woodcarvings of Bali
5. Karya Seni Kerajinan Perak
Kotagede di Yogyakarta merupakan salah satu daerah
yang terkenal dengan seni kerajinan perak. Adapun jenis-
jenis kerajin an yang dihasilkan antara lain: aneka perhiasan,
penahan tirai, penahan kawat nyamuk, dan miniatur
becak.
Sumber:
Indonesia Heritage ”Seni Rupa”
Sumber:
www.google.co.id/image
Gambar 15
(kiri)
Penahan tirai berbentuk burung
Gambar 16
(kanan)
Miniatur becak
C. Apresiasi Karya Seni Rupa Terapan
Mengapresiasi suatu karya seni berarti menilai atau meng-
hargai karya seni tersebut. Ada banyak hal yang dapat dijadikan
dasar penilaian, di antaranya: komposisi, warna, fungsi, dan
nilai keindahan karya seni tersebut. Dalam subbab ini kamu
akan mempelajari cara mengapresiasi karya seni berdasarkan
fungsi dan keindahannya.
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
6
Bab I Mengenal Seni Rupa Terapan
1. Kesesuaian Fungsi
Fungsi karya seni dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi
estetis dan fungsi aplikasi. Karya seni dikatakan berfungsi
estetis jika karya seni tersebut sengaja dibuat untuk
dinikmati keindahannya saja, misalnya lukisan-lukisan
Affandi dan patung -patung tanah liat karya F. Widayanto.
Sebaliknya, suatu karya seni dikatakan berfungsi aplikasi
jika karya seni tersebut sengaja dibuat untuk digunakan
atau difungsikan sebagai alat, wadah, pakaian, perhiasan,
atau hiasan bangunan.
Dalam kenyataannya suatu karya seni dapat menga-
lami penyimpangan fungsi. Ini berarti suatu karya seni
tidak difungsikan sebagaimana tujuan penciptaannya.
Jambangan bunga tidak saja digunakan untuk menaruh
bunga, tetapi juga dipajang sebagai hiasan dalam lemari
berkaca bening. Demikian juga tempayan-tempayan dari
gerabah tidak hanya berfungsi sebagai tempat air, tetapi
menjadi benda hiasan (elemen estetis) pada sebuah
taman.
Sumber:
http://www.griya-asri.com/photo
Gambar 17
Tempayan sebagai hiasan taman
Sekarang perhatikan contoh apresiasi seni terhadap
ke sesuaian fungsi karya seni patung pengantin dan tim-
bangan berikut ini.
Sumber:
Majalah ASRI
Gambar 18
(kiri)
Patung pengantin
Gambar 19
(kanan)
Timbangan sebagai penambah keindahan
suasana meja makan
Sb
Mj
lh
ASR
I
Sumber:
www.griya-asri.com/photo
Seni Budaya dan Keterampilan Kelas IV SD/MI
7
Tugas
Tugas
Selanjutnya, kamu dapat mengamati benda-benda
kerajin an di sekitarmu. Adakah di antara benda-benda ke-
rajinan itu yang berfungsi tidak sebagaimana mestinya?
Apresiasi
Apresiasi
Patung dibuat untuk dipajang dan dinikmati ke-
indahan nya. Patung pengantin pada
Gambar 18
tidak
mengalami penyimpangan fungsi. Patung tersebut berfung-
si sebagaimana mestinya, yaitu sebagai benda pajang an/
hias. Sebaliknya, timbangan yang tampak pada
Gambar 19
tidak difungsikan sebagai timbangan. Timbangan tersebut
digunakan untuk menambah nilai keindahan penyajian
buah-buahan di meja makan. Jadi timbangan tersebut
mengalami penyim pangan fungsi.
Apresiasi:
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sumber:
Aneka Hobi Rumah Tangga
Amatilah gambar di bawah. Buatlah apresiasi ter-
hadap kesesuaian fungsi bantal pada kursi panjang
di bawah.
2. Keindahan
Pada awalnya benda-benda pakai memiliki bentuk
yang sangat sederhana. Sebagai contoh, tempat minum
dari tanah liat hanya berupa kendi dengan bentuk-bentuk
yang kurang variatif. Namun, sekarang bentuk-bentuk
benda pakai meng alami perkembangan yang cukup pesat.
Banyak tempat minum diciptakan dari berbagai jenis bahan
dan bentuk.
Perkembangan dalam bentuk dan bahan juga dialami
oleh benda pakai lain, misalnya mebel. Bentuk kursi dan
meja tidak hanya dibuat berdasarkan fungsi dasarnya, yaitu
kursi sebagai tempat duduk dan meja sebagai tempat me-
naruh barang. Lebih dari itu, kursi dan meja dibuat dengan
lebih me nekankan nilai artistik atau keindahannya.
8
Bab I Mengenal Seni Rupa Terapan
Sumber:
Majalah ASRI
Gambar 20
(kiri)
Tempat minum dengan bentuk
kontemporer dan artistik
Gambar 21
(kanan)
Disain meja yang memperhatikan fungsi
dan keindahan
Sumber:
www.dn.kiev.ua/anna/mebel
Sekarang perhatikan contoh apresiasi terhadap
keartistikan lemari dan kursi berikut.
Sumber:
www.furniture.and.dream.com/skop.images
Gambar 22
(kiri)
Mebel lemari
Gambar 23
(kanan)
Mebel kursi
Sumber:
http://www.griya-asri.com/photo
Keartistikan atau keindahan desain lemari di atas
tidak diutamakan. Desain lemari lebih menekankan pada
fungsinya, yaitu sebagai wadah atau tempat pakaian. Ber-
beda dengan desain kursi pada
Gambar 23
.
Kursi yang tampak pada
Gambar 23
di atas didesain
atau dirancang dengan bentuk yang artistik. Kursi dengan
bentuk-bentuk yang demikian ini belum tentu nyaman
sebagai tempat duduk karena lebih mengutamakan nilai
keartistikannya.
Perhatikan benda-benda di sekitarmu. Bagai mana
benda-benda itu dibuat? Lebih menekankan pada segi
fungsi, ke indahan, atau kedua-duanya?
Apresiasi
Apresiasi
Seni Budaya dan Keterampilan Kelas IV SD/MI
9
1. Karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang telah diterapkan atau di-
aplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional.
2. Bentuk fungsional adalah segala bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk me-
menuhi kebutuhan hidup manusia.
3. Lima faktor penyebab perbedaan jenis dan ciri seni rupa antardaerah yaitu letak
geogra
fi
s, sifat dan tata kehidupan yang berbeda, sistem kepercayaan, dan adat
isitiadat yang berbeda, perbedaan potensi alam, serta kontak dengan daerah/
bangsa lain.
4. Fungsi benda dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi aplikasi.
5. Fungsi estetis ialah fungsi benda sebagai keindahan
fi
siknya. Sebaliknya, fungsi
aplikasi ialah nilai guna dari suatu benda.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud karya seni rupa terapan?
2. Apa yang dimaksud dengan bentuk fungsional?
3. Ada berapa jenis karya seni rupa terapan yang kamu ketahui? Sebutkan minimal tiga!
4. Apa yang kamu ketahui tentang karya seni tekstil terapan? Sebutkan contohnya!
5. Mengapa jenis karya seni rupa di tiap-tiap daerah di Indonesia berbeda?
Lakukan pengamatan terhadap karya seni rupa terapan yang berkembang di daerahmu.
Buatlah laporan mengenai jenis, bentuk, dan fungsi dari setiap karya tersebut. Jika memung-
kinkan lengkapi dengan foto atau gambar. Tuliskan apresiasi terhadap setiap karya yang ada
dalam laporanmu. Kemudian kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
Ringkasan Materi
Ringkasan Materi
Uji Kompetensi
Uji Kompetensi
Tes Tertulis
Tes Tertulis
Tugas
Tugas
10
Bab I Mengenal Seni Rupa Terapan
Cermin Kemampuan
Cermin Kemampuan
Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu karya
seni terapan dan karya seni rupa murni. Karya seni rupa terapan diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia ter hadap peralatan dan perlengkapan hidup. Adapun
karya seni rupa terapan macamnya antara lain pakaian, teko, dan permadani. Seba-
liknya, karya seni rupa murni diciptakan untuk memenuhi kebutuhan rohani ma-
nusia, yaitu kebutuhan mengungkapkan perasaan dan pengalaman batin. Perasaan
dan pengalaman batin tersebut diungkapkan dalam bentuk karya seni yang bernilai
estetis. Karya seni rupa murni di antaranya dalam bentuk lukisan, kolase, patung,
keramik, dan karya instalasi.
Kini kamu pun dapat menjelaskan perbedaan antara karya seni rupa terapan
dan karya seni rupa murni. Kamu pun dapat menyebutkan contoh karya seni rupa
terapan maupun karya seni rupa murni.